super7up – Bagaimana Matahari Bisa Menghasilkan Energi? : Okezone techno

Bumi tentu saja akan menjadi tempat memiliki suhu yang jauh lebih dingin tanpa adanya panas Matahari. Selain itu, makanan akan semakin sulit untuk dicari, karena tanaman tidak akan tumbuh tanpa sinar matahari yang mereka butuhkan untuk fotosintesis.

Energi Matahari juga mengatur cuaca di Bumi dan melalui penguapan, matahari juga mengatur siklus air. Bisa dikatakan, kehidupan di Bumi tidak akan bertahan lama jika Matahari tiba-tiba padam.

Para ilmuwan telah lama mengetahui bahwa Matahari memungkinkan adanya kehidupan di Bumi. Kita memanfaatkan energi Matahari dengan berbagai cara. Tapi, bagaimana Matahari menghasilkan semua energi itu?

Dilansir dari berbagai sumber, tidak seperti Bumi yang sebagian besar terdiri dari besi, batuan, air, dan elemen-elemen lainnya, Matahari sebagian besar terdiri dari gas hidrogen. Namun, Matahari mirip dengan Bumi dalam satu hal: intinya merupakan bagian yang paling panas.

Selain panas yang sangat tinggi, ada tekanan yang luar biasa besar di inti Matahari. Bahkan, sejumlah besar atom hidrogen di inti Matahari mengalami tekanan dan panas yang luar biasa sehingga atom-atom tersebut menyatu.

Reaksi ini dikenal sebagai fusi nuklir, yang mengubah atom hidrogen menjadi helium. “Produk sampingan” dari fusi nuklir di inti Matahari adalah sejumlah besar energi yang dilepaskan dan dipancarkan ke luar menuju permukaan Matahari dan kemudian ke sistem tata surya di luarnya.

Reaksi fusi nuklir yang terjadi di inti Matahari mirip dengan reaksi yang menghasilkan ledakan dahsyat pada bom hidrogen. Tentu saja, reaksi fusi yang terjadi di inti Matahari jauh lebih dahsyat daripada bom hidrogen. Lalu, mengapa Matahari tidak meledak?

Tekanan ke luar yang dihasilkan oleh reaksi fusi di inti Matahari diimbangi oleh tekanan ke dalam yang dihasilkan oleh gaya gravitasi semua gas yang mengelilingi inti. Bintang memang bisa saja meledak jika reaksi fusi di intinya terlalu lemah atau terlalu kuat.

Untungnya, bagi kita yang tinggal di Bumi, tekanan ke luar dan ke dalam Matahari cukup seimbang, sehingga menghasilkan aliran energi yang stabil ke arah kita. Dari seluruh energi yang dihasilkan Matahari, para ilmuwan memperkirakan bahwa Bumi hanya menerima sekitar dua per satu miliar energi Matahari.

Dari jumlah energi Matahari tersebut, sekitar sepertiganya dipantulkan kembali ke angkasa oleh awan dan salju. Sekitar 40% menghangatkan Bumi, sementara sekitar 25% digunakan oleh siklus air. Angin dan arus laut menyerap sekitar 1%, sedangkan semua tanaman di Bumi hanya menggunakan sekitar 0,023% untuk fotosintesis.

Follow Berita Okezone di Google News

(dra)

Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.